TES AMH (HORMON ANTI-MULERIAN)

Anti-Mullerian Hormone (AMH) diproduksi di dalam folikel ovarium dan berfungsi sebagai indikator cadangan ovarium (jumlah folikel yang tersisa di dalam ovarium yang mampu menghasilkan sel telur).

Biasanya, kadar AMH mencapai puncaknya pada pertengahan usia dua puluhan dan kemudian menurun seiring bertambahnya usia, dan tidak terdeteksi lagi setelah menopause. AMH yang rendah menunjukkan berkurangnya cadangan ovarium, sedangkan tingkat yang lebih tinggi menunjukkan cadangan yang lebih besar. Penting untuk dicatat bahwa kadar yang tinggi juga dapat terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Tes darah AMH dapat menunjukkan apakah kadarnya sesuai dengan yang diharapkan untuk usia Anda. Informasi ini sangat membantu jika Anda sedang mempertimbangkan perawatan kesuburan seperti pembekuan sel telur atau bayi tabung. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 1 dari 6 orang di seluruh dunia mengalami ketidaksuburan, yang mempengaruhi 17,5% orang dewasa di seluruh dunia yang berjuang untuk hamil. Kadar AMH yang tinggi dan rendah dapat mempengaruhi kesuburan. Namun, penting untuk dipahami bahwa pengukuran AMH tidak dapat menentukan jumlah pasti sel telur yang layak yang dimiliki seorang wanita atau memprediksi peluang kehamilannya.

Perlu diingat bahwa beberapa jenis pil kontrasepsi tertentu dapat memengaruhi hasil tes Anda. Jika Anda memutuskan untuk berhenti mengonsumsi pil, disarankan untuk menunggu hingga siklus menstruasi Anda kembali ke pola yang teratur sebelum menjalani tes ini. Selain itu, jika Anda tidak berencana untuk hamil, pastikan Anda menggunakan bentuk kontrasepsi alternatif.